Sedangkan pada ubin porselin dimulai dari penggilingan bahan-bahan mentah yang berupa campuran feldspar, pasir kuarsa, dan tanah liat. Campuran tersebut akan berbentuk bubur yang kemudian dikeringkan, sehingga menjadi butiran sangat halus, kemudian dipress ke bentuk ubin. Setelah itu barulah dibakar di atas suhu 12500 C, yaitu suhu optimal untuk mendapatkan ubin yang keras tapi tidak getas. Barulah dipotong-potong sesuai ukuran, atau dilakukan pemolesan terlebih dahulu. Proses pemolesan inilah yang terbilang mahal, karena itu ubin porselin harganya lebih mahal dibanding keramik berglazur.
Kualitas Keramik
Pada umumnya kualitas keramik dibagi menjadi KW1, KW2, dan KW3. KW1 adalah kualitas keramik nomer satu, yang tidak memiliki cacat dan penyimpangan ukuran yang berarti. KW2 bisa jadi memiliki cacat kecil seperti goresan, cacat permukaan, penyimpangan warna, dan ukuran, serta cacat lainnya yang masih tersamar. Sedangkan KW3, terdapat cacat yang cukup jelas terlihat pada permukaannya serta rentang penyimpangan ukuran dan warna cukup besar.
Keunggulan dan Kelemahan Keramik
Sebagai bahan ubin lantai keramik memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
- Lebih kuat dan tahan lama
- Daya serap airnya rendah
- Perawatannya relatif paling mudah
- Tersedia dalam berbagai ukuran, motif, dan warna yang bergam
- Lebih sehat dibandingkan dengan karpet lantai karena debu enggan menempel
- Mudah untuk didapatkan
- Keramik menawarkan tampilan estetis yang langgeng dan dapat disesuaikan dengan aksen tradisional atau pun modern.
- Bahan keramik menghantarkan dingin sehingga kurang nyaman di kaki
- Sambungan antar keramik (nat) terkadang sulit dibersihkan karena debu atau kotoran yang menumpuk.
- Mudah retak dan pecah, sehingga perlu lebih berhati-hati saat membawa serta saat proses pemasangan.
Keramik memiliki motif, warna, dan ukuran yang beragam. Dengan ukuran yang beragam inilah yang membuat jenis lantai ini banyak digemari karena dapat dipadukan berbagai ukuran keramik untuk menciptakan pola yang indah. Keramik dengan ukuran besar menciptakan penampilan terbuka yang menimbulakn kesan ruangan menjadi luas. Sedangkan keramik dengan ukuran kecil memberikan kesan kotak papan catur. Ukuran keramik yang dipasang juga harus disesuaikan dengan ukuran perabot di dalamnya. Pilihlah keramik dengan ukuran besar untuk mempertahankan keseimbangan penampilan dalam ruangan yang diisi dengan perabot besar dan berat. Sedangkan untuk ruangan terbuka dapat diaplikasikan dengan perabot yang ringan dan sedikit, serta sangat pas dipadukan dengan ukuran keramik ukuran kecil.
Sementara dengan motif yang beragam, saat ini banyak dipilih keramik dengan motif minimalis, atau berkesan natural seperti motif kayu, dan batu alam.
*Sumber: http://andalan68.wordpress.com
Comments
Post a Comment